Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus
Menurut WHO, definisi diabetes melitus
didasarkan pada pengukuran kadarglukosa dalam
darah. Dari definisi ini didapatkan dua kelompok,
yaitu kelompok diabetes melitus tipe 1 yang tergantung
insulin clan kelompok diabetes tipe 2 yang tidak
tergantung insulin.
Transportasi glukosa dan peran insulin
Glukosa masuk ke dalam sel dapat melalui dua
cara, difusi pasif clan transport aktif. Secara difusi
pasif, masuknya glukosa tergantung pada perbedaan
konsentrasi glukosa antara media ekstraseluler clan
di dalam sei. Secara transport aktif, insulin berperan
sebagai fasilitator pada jaringan jaringan tertentu.
Insulin merupakan hormon anabolik utama yang
meningkatkan cadangan energi. Pada semua sel,
insulin meningkatkan kerja enzim yang mengubah
glukosa menjadi bentuk cadangan energi yang lebih
stabil (glikogen).
Kekurangan insulin pada jaringan yang
membutuhkannya (jaringan adipose, otot rangka, otot
jantung, otot polos) dapat mengakibatkan sel
kekurangan glukosa sehingga sel memperoleh energi
dari asam lemak bebas clan menghasilkan metabolit
keton (ketosis). Pada jaringan yang tidak
membutuhkan insulin (hati, saraf, otak, ginjal, mata
dan saluran pencernaan), kondisi hiperglikemia ini
menyebabkan sel menerima glukosa terlalu banyak
dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
Diabetes melitus Tipe 2
Pada penderita DM tipe 2, terdapat tiga kondisi
abnormal yang mungkin dimiliki. Pertama, mutlak
kekurangan insulin dalam arti sekresi hormon insulin
berkurang karena kerusakan sel-sel beta pankreas.
Kedua, relatif kekurangan insulin dimana sekresi
insulin tidak mencukupi dengan adanya kebutuhan
metabolisme yang meningkat (misalnya pada pasien
yang kelebihan berat badan). Ketiga, resisten
terhadap insulin clan hiperinsulinemia karena
penggunaan insulin perifer yang kurang sempurna.
Sekitar 75 % penderita DM tipe 2 mempunyai
kelebihan berat baclan clan pada seperempat
penderita diabetes, hiperglikemia yang dideritanya
cukup diatasi dengan menurunkan berat badan. Di
melitus dengan kelebihan berat badan.
Diabetes melitus tipe 2 tidak sama dengan sindrom
X. Sindrom X dan diabetes tipe 2, keduanya
mempunyai cacat pada jaringan otot dan adipose,
yaitu resistansi insulin. Meskipun demikian, hanya
sejumlah kecil penderita resistansi insulin (sindrom X)
yang berkembang menjadi diabetes tipe 2, hal ini
terjadi bila penderita tersebut tidak dapat mensekresi
insulin dalam jumlah besar sehingga terjadi
hiperglikemia (peningkatan kadar gula dalam darah).
Resistansi insulin adalah ketidakmampuan insulin
dalam mengatur transport glukosa dari darah ke
dalam sel. Penyebab resistansi insulin belum
diketahui, tetapi ada sesuatu yang menarik, yaitu
hubungannya dengan faktor genetik clan
(fa)
No comments:
Post a Comment