Friday, 4 June 2010

Stroke Iskemik

Stroke Iskemik

Stroke adalah kematian jaringan otak (infark

serebral) akibat kurangnya aliran darah dan asupan

oksigen ke otak. Stroke dapat dibagi menjadi dua

macam, yaitu : stroke iskemik dan stroke hemoragik.

Pada stroke iskemik, suplai darah ke bagian otak

terganggu akibat aterosklerosis atau bekuan darah

yang menyumbat pembuluh darah. Sedangkan pada

stroke hemoragik, pembuluh darah pecah sehingga

menghambat aliran darah normal dan menyebabkan

darah merembes pada area otak dan menimbulkan

kerusakan.

Stroke iskemik merupakan salah satu penyakit

dengan angka kematian yang tinggi, namun penyakit.

ini dalam perjalanannya menunjukkan penurunan

angka kematian dari 88,8 per 100.000 populasi

(tahun 1950) menjadi 26,4 per 100.000 (tahun

1996). Angka kematian tersebut berbeda antara

populasi kulit hitam dan kulit putih. Angka kematian

pada pria kulit hitam adalah 50,9 per 100.000

populasi dan 39,2 per 100.000 wanita kulit hitam.

Sedangkan angka kematian pada pria kulit putih

adalah 26,3 per 100.000 dan 22,9 per 100.000 pada

wanita kulit putih. Alasan yang tepat mengenai

perbedaan ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi

diperkirakan bahwa faktor genetik, geografi dan

budaya ikut berpengaruh.

Stroke iskemik dapat disebabkan oleh beberapa

hal, yaitu: (i) penyakit aterosklerosis pada arteri yang

besar, misalnya: carotid arteries atau

vertebrobasilar arteries (60%); (ii) gangguan pada

penetrasi arteri yang berperan dalam oksigenasi dan

pemberian nutrisi pada Susunan Saraf Pusat (20%);

(iii) penyait yang terkait dengan kelainan jantung,

seperti: atrial fibrillation (15%); dan kasus yang

tidak umum, seperti infeksi atau iriflamasi pada arteri

(5%).

Faktor risiko yang diketahui secara pasti pada

kasus stroke iskemik, meliputi: (i) faktor risiko yang

terkait dengan gaya hidup: usia (lanjut usia),

penyalahgunaan obat atau alkohol, merokok, faktor

genetik dan jenis kelamin (pria); dan (ii) faktor risiko

yang terkait dengan patofisiologi: tekanan darah yang

berbeda antar lengan, penyakit jantung, carotid bruit,

diabetes mellitus, hipertensi, peningkatan fibrinogen,

peningkatan hematokrit, sakit kepa la migraine,

penyakit sickle cell, emboli pada retina dan riwayat

Transient lschaemic Attack ( TlA). Disamping itu

ada faktor risiko lain yang belum dapat dipastikan,

meliputi : penggunaan oral kontrasepsi, pola makan,

-konsentrasi lipid darah yang abnormal, kepribadian,

kehamilan dan lokasi geografi.

Prinsip utama penatalaksanaan stroke iskemik

adalah mengenali gejala secara cepat dan segera

melakukan terapi. Intervensi dalam mencegah atau

mengobati stroke iskemik terkait langsung dengan

upaya menurunkan faktor risiko, menghilangkan atau

memodifikasi proses patologi yang menyertai,

menurunkan kerusakan otak sekunder dan

rehabilitasi. (yiw)

ISI ARTIKEL SECARA LENGKAP BISA DIPEROLEH DI DAVA INC

Kepustakaan

1. Adams, H.P, Adams, R.J., Brott, T., del Zoppo, G.J., Furlan, A., Goldstein, L.B., et. al. (2003) Guidelines for the Early Management

of Patients With Ischemic Stroke - A Scientific Statement From the Stroke Council of the American Stroke Association. Stroke;

34: 1056 - 1083

2. Albers, G. W., Hart, R. G., Lutsep, H. L., Newell, D.W., Sacco, R. L. (1999) Supplement to the Guidelines for the Management

of Transient Ishcemic Attacks - A Statement From the Ad Hoc Committee on Guidelines for the Management of the Transient

Ischemic Attacks, Stroke Council, American Heart Association. Stroke; 30: 2502 - 2511

2. Scottish Intercollegiate Guidelines Network. (1997) Management of Patients With Stroke - Assessment, Investigation, Immediate

Management and Secondary Prevention. http://www.sign.ac.uk (06 Desember 2003)

4. The European Stroke Initiative Executive Committee and the EUSI Writing Committee. (2003) European Stroke Initiative Recommendations

for Stroke Management - Update 2003. Cerebrovascular Disease; 16:311-337

No comments:

Post a Comment