Stroke Iskemik
Stroke adalah kematian jaringan otak (infark
serebral) akibat kurangnya aliran darah dan asupan
oksigen ke otak. Stroke dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu : stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Pada stroke iskemik, suplai darah ke bagian otak
terganggu akibat aterosklerosis atau bekuan darah
yang menyumbat pembuluh darah. Sedangkan pada
stroke hemoragik, pembuluh darah pecah sehingga
menghambat aliran darah normal dan menyebabkan
darah merembes pada area otak dan menimbulkan
kerusakan.
Stroke iskemik merupakan salah satu penyakit
dengan angka kematian yang tinggi, namun penyakit.
ini dalam perjalanannya menunjukkan penurunan
angka kematian dari 88,8 per 100.000 populasi
(tahun 1950) menjadi 26,4 per 100.000 (tahun
1996). Angka kematian tersebut berbeda antara
populasi kulit hitam dan kulit putih. Angka kematian
pada pria kulit hitam adalah 50,9 per 100.000
populasi dan 39,2 per 100.000 wanita kulit hitam.
Sedangkan angka kematian pada pria kulit putih
adalah 26,3 per 100.000 dan 22,9 per 100.000 pada
wanita kulit putih. Alasan yang tepat mengenai
perbedaan ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi
diperkirakan bahwa faktor genetik, geografi dan
budaya ikut berpengaruh.
Stroke iskemik dapat disebabkan oleh beberapa
hal, yaitu: (i) penyakit aterosklerosis pada arteri yang
besar, misalnya: carotid arteries atau
vertebrobasilar arteries (60%); (ii) gangguan pada
penetrasi arteri yang berperan dalam oksigenasi dan
pemberian nutrisi pada Susunan Saraf Pusat (20%);
(iii) penyait yang terkait dengan kelainan jantung,
seperti: atrial fibrillation (15%); dan kasus yang
tidak umum, seperti infeksi atau iriflamasi pada arteri
(5%).
Faktor risiko yang diketahui secara pasti pada
kasus stroke iskemik, meliputi: (i) faktor risiko yang
terkait dengan
penyalahgunaan obat atau alkohol, merokok, faktor
genetik dan jenis kelamin (pria); dan (ii) faktor risiko
yang terkait dengan patofisiologi: tekanan darah yang
berbeda antar lengan, penyakit jantung, carotid bruit,
diabetes mellitus, hipertensi, peningkatan fibrinogen,
peningkatan hematokrit, sakit kepa la migraine,
penyakit sickle cell, emboli pada retina dan riwayat
Transient lschaemic Attack ( TlA). Disamping itu
ada faktor risiko lain yang belum dapat dipastikan,
meliputi : penggunaan oral kontrasepsi, pola makan,
-konsentrasi lipid darah yang abnormal, kepribadian,
kehamilan dan lokasi geografi.
Prinsip utama penatalaksanaan stroke iskemik
adalah mengenali gejala secara cepat dan segera
melakukan terapi. Intervensi dalam mencegah atau
mengobati stroke iskemik terkait langsung dengan
upaya menurunkan faktor risiko, menghilangkan atau
memodifikasi proses patologi yang menyertai,
menurunkan kerusakan otak sekunder dan
rehabilitasi. (yiw)
ISI ARTIKEL SECARA LENGKAP BISA DIPEROLEH DI DAVA INC
Kepustakaan
1. Adams, H.P,
of Patients With Ischemic Stroke - A Scientific Statement From the Stroke Council of the American Stroke Association. Stroke;
34: 1056 - 1083
2. Albers, G. W., Hart, R. G., Lutsep, H. L., Newell, D.W., Sacco, R. L. (1999) Supplement to the Guidelines for the Management
of Transient Ishcemic Attacks - A Statement From the Ad Hoc Committee on Guidelines for the Management of the Transient
Ischemic Attacks, Stroke Council, American Heart Association. Stroke; 30: 2502 - 2511
2. Scottish Intercollegiate Guidelines Network. (1997) Management of Patients With Stroke - Assessment, Investigation, Immediate
Management and Secondary Prevention. http://www.sign.ac.uk (06 Desember 2003)
4. The European Stroke Initiative Executive Committee and the EUSI Writing Committee. (2003) European Stroke Initiative Recommendations
for Stroke Management - Update 2003. Cerebrovascular Disease; 16:311-337
No comments:
Post a Comment